Kamis, 23 Mei 2013

saya kulaih diuniversitas muhammadiyah pontianak pg paudwww.unmuhpnk.ac.id

ANAK BELAJAR BICARA


metode pembelajaran AUD
 
1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.


2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa diharapkan kepada suatu masalah yang bias berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.


3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

4. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakainya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah social.

5. Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpilan.


6. Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.

7. Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/ menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dll.

8. Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.

9. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, kerana sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.

10. Metode Bermain (khusus untuk anak TK)
Metode bermain adalah metode yang dapat membantu penyaluran kelebihan tenaga untuk memperoleh keseimbangan antara kegiatan dengan menggunakan kekuatan tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan.

11. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.

12. Metode Bercerita
metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi
anak dengan membawa cerita kepada anak secara lisan.

13. Metode Bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap merupakan metode bentuk komunikasi antar pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dalam percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Metode ini sangat penting bagi anak TK.

14. Metode Audio Visual
Metode audio visual merupakan metode modern dimana dalam penyampaian diberikan dengan menggunakan alat seperti televise, CD, LCD, dll siswa dapat melihat langsung dengan alat peraga. 

15. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pengajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.


Kamis, 25 April 2013

perkembangan motorik pada anak

pengertian gerak
gerak dapat didefenisikan sebagai perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Perkembangan anak merupakan suatu proses tumbuh kembang yang seharusnya diperhatikan dengan istimewa oleh para orangtuanya masing-masing. Dengan demikian, anak akan tumbuh dan berkembang dengan memaksimalkan seluruh potensi yang dimilikinya.
1.   Perkembangan Motorik Kasar.
Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.
2.   Perkembangan Gerakan Motorik Halus.
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.